Pages

  • Twitter
  • Facebook
  • Google+
  • RSS Feed

Jumat, 20 Juni 2014

Motivasi

Tidak ada komentar:
 
"Butuh banget motivasi..."
"Nggak ada yang motivasiin aku sih..."
"Dia yang selalu ngasi motivasi ke aku..."
"Belum ada motivasi nih..."

Pernah mendengar seseorang mengucapkan hal-hal tersebut ?
Atau kamu termasuk salah satunya ?


Lalu, apa sebenarnya motivasi itu ?
Itu loh, kata-kata dahsyat penggugah hati yang selalu diucapkan Pak Mario Teguh haha (just kidding)
Let's check this out !

Motivasi

Motivasi berasal dari kata Latin movere yang berarti dorongan atau menggerakkan.
Mari kita lihat pengertian motivasi menurut para pakar :
  • Wexley & Yukl (dalam As’ad, 1987) motivasi adalah pemberian atau penimbulan motif, dapat pula diartikan hal atau keadaan menjadi motif.
  • Mitchell (dalam Winardi, 2002) motivasi mewakili proses-proses psikologikal, yang menyebabkan timbulnya, diarahkanya, dan terjadinya persistensi kegiatan-kegiatan sukarela (volunter) yang diarahkan ke tujuan tertentu.
  • Gray (dalam Winardi, 2002) motivasi merupakan sejumlah proses, yang bersifat internal, atau eksternal bagi seorang individu, yang menyebabkan timbulnya sikap antusiasme dan persistensi, dalam hal melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu.
  • Morgan (dalam Soemanto, 1987) mengemukakan bahwa motivasi bertalian dengan tiga hal yang sekaligus merupakan aspek-aspek dari motivasi. Ketiga hal tersebut adalah : keadaan yang mendorong tingkah laku (motivating states), tingkah laku yang di dorong oleh keadaan tersebut (motivated behavior), dan tujuan dari pada tingkah laku tersebut (goals or ends of such behavior).

Menurut saya, motivasi adalah segala sesuatu yang membuat kita melakukan sesuatu. Kita tidak akan melakukan sesuatu tanpa adanya motivasi.
Contohnya : Kita makan karena kita lapar. Kita makan dengan tujuan untuk menghilangkan rasa lapar.

Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa motivasi mempunyai tiga komponen, yaitu:
a. Kebutuhan
b. Dorongan
c. Tujuan 

Seseorang yang memiliki tujuan tertentu dalam melakukan pekerjaan, pasti akan melakukannya dengan penuh semangat. Dengan demikian, antara minat dan motivasi mempunyai hubungan yang erat, karena motivasi merupakan dorongan atau penggerak bagi seseorang dalam mencapai sesuatu yang diinginkan dan berhubungan langsung dengan sesuatu yang menjadi minatnya.
 
Motivasi dapat dikatakan sebagai pendukung suatu perbuatan yang menyebabkan seseorang mau untuk melakukan berbagai kegiatan. Motivasi yang tinggi akan mendorong seseorang untuk melakukan pekerjaannya lebih fokus dan lebih intensif, begitu pula sebaliknya, sehingga tinggi rendahnya motivasi seseorang akan mendorong seberapa besar keinginannya dalam melakukan pekerjaan.

Fungsi Motivasi

Menurut Hamalik (2003:161) fungsi motivasi adalah :
  • Mendorong timbulnya suatu kelakuan atau perbuatan. Tanpa adanya motivasi maka tidak akan timbul perbuatan seperti belajar
  • Motivasi berfungsi sebagai pengarah. Artinya mengarahkan perbuatan ke pencapaian tujuan yang diinginkan.
  • Motivasi berfungsi sebagai penggerak. Motivasi berfungsi sebagai mesin dalam mobil. Besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat lambatnya suatu pekerjaan.

Menurut Sardiman (2006:85) ada 3 fungsi motivasi :
  • Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi.
  • Menentukan arah perbuatan, yaitu kearah tujuan yang hendak dicapai
  • Menyeleksi perbuatan yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan dengan menyisihkan tujuan-tujuan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut. 

Faktor Motivasi

Motivasi seseorang dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu :

a. Faktor internal, faktor yang berasal dari dalam diri individu :
  1. Persepsi individu mengenai diri sendiri; seseorang termotivasi atau tidak untuk melakukan sesuatu banyak tergantung pada proses kognitif berupa persepsi. Persepsi seseorang tentang dirinya sendiri akan mendorong dan mengarahkan perilaku seseorang untuk bertindak.
  2. Harga diri dan prestasi; faktor ini mendorong atau mengarahkan individu (memotivasi) untuk berusaha agar menjadi pribadi yang mandiri, kuat, dan memperoleh kebebasan serta mendapatkan status tertentu dalam lingkungan masyarakat; serta dapat mendorong individu untuk berprestasi.
  3. Harapan; adanya harapan-harapan akan masa depan. Harapan ini merupakan informasi objektif dari lingkungan yang mempengaruhi sikap dan perasaan subjektif seseorang. Harapan merupakan tujuan dari perilaku.
  4. Kebutuhan; manusia dimotivasi oleh kebutuhan untuk menjadikan dirinya sendiri yang berfungsi secara penuh, sehingga mampu meraih potensinya secara total. Kebutuhan akan mendorong dan mengarahkan seseorang untuk mencari atau menghindari, mengarahkan dan memberi respon terhadap tekanan yang dialaminya.
  5. Kepuasan kerja; lebih merupakan suatu dorongan afektif yang muncul dalam diri individu untuk mencapai goal atau tujuan yang diinginkan dari suatu perilaku.

b. Faktor eksternal, faktor yang berasal dari luar diri individu :
  1. Jenis dan sifat pekerjaan; dorongan untuk bekerja pada jenis dan sifat pekerjaan tertentu sesuai dengan objek pekerjaan yang tersedia akan mengarahkan individu untuk menentukan sikap atau pilihan pekerjaan yang akan ditekuni. Kondisi ini juga dapat dipengartuhi oleh sejauh mana nilai imbalan yang dimiliki oleh objek pekerjaan dimaksud.
  2. Kelompok kerja dimana individu bergabung; kelompok kerja atau organisasi tempat dimana individu bergabung dapat mendorong atau mengarahkan perilaku individu dalam mencapai suatu tujuan perilaku tertentu; peranan kelompok atau organisasi ini dapat membantu individu mendapatkan kebutuhan akan nilai-nilai kebenaran, kejujuran, kebajikan serta dapat memberikan arti bagi individu sehubungan dengan kiprahnya dalam kehidupan sosial.
  3. Situasi lingkungan pada umumnya; setiap individu terdorong untuk berhubungan dengan rasa mampunya dalam melakukan interaksi secara efektif dengan lingkungannya;
  4. Sistem imbalan yang diterima; imbalan merupakan karakteristik atau kualitas dari objek pemuas yang dibutuhkan oleh seseorang yang dapat mempengaruhi motivasi atau dapat mengubah arah tingkah laku dari satu objek ke objek lain yang mempunyai nilai imbalan yang lebih besar. Sistem pemberian imbalan dapat mendorong individu untuk berperilaku dalam mencapai tujuan; perilaku dipandang sebagai tujuan, sehingga ketika tujuan tercapai maka akan timbul imbalan.


Contoh kasus mengenai motivasi yang cukup kompleks yang dipengaruhi faktor internal dan eksternal :
Andi terlahir dari keluarga yang kurang mampu, ayahnya hanyalah pedagang bakso keliling dan ibunya hanyalah tukang cuci di beberapa rumah tetangganya. Andi adalah anak pertama dari 4 bersaudara. Meskipun kurang mampu, tapi bagi orangtua Andi, pendidikan anaknya adalah yang paling utama. Mereka rela bekerja dari pagi hingga malam membanting tulang agar anak-anaknya dapat bersekolah. Andi pun menyadari hal itu.
Di saat kebanyakan teman-temannya diantar oleh orangtuanya ke sekolah, Andi hanya bisa melangkahkan kakinya untuk sampai kesana. Andi kerap mendapat ejekan karena penampilannya yang sangat berbeda dengan teman-temannya. Tetapi Andi tidak pernah menyimpan dendam atas teman-temannya, melainkan hal itu menjadi motivasi baginya.
Andi menyadari bahwa sebagai anak sulung, ia menjadi harapan besar kedua orangtuanya. Oleh sebab itu, ia selalu menyempatkan diri untuk belajar di samping sibuk mengurus ketiga adiknya yang masih kecil. Ia tak ingin sama seperti orangtuanya, ia ingin untuk mengubah ekonomi keluarganya sehingga orang-orang di sekitarnya tidak lagi memandang mereka dengan sebelah mata. Terbukti dari hasil tekun belajar dan juga tak pernah lupa untuk beribadah, Andi pun mendapatkan ranking umum di sekolahnya. Dari SD-SMA, Andi tidak pernah membayar uang sekolah. Di bangku kuliah, Andi tetap tekun sehingga ia terus mendapat beasiswa dari pemerintah sampai tamat. Karena kecapakannya, Andi mendapat pekerjaan yang hebat. Orangtuanya tidak perlu bekerja hingga malam dan biaya sekolah adik-adiknya ditanggung oleh Andi. Kalau tidak ada motivasi, tentulah semua itu tidak akan terjadi.

Rujukan buku :  
  • As’ad, Moh. 1998. Psikologi Industri. Yogyakarta: Liberty.
  • Hamalik, Oemar. 2003. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Bumi Aksara.
  • Sardiman, A.M. 2006.Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta:Grafindo.
  • Soemanto, Wasty. 1987. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Bina Aksara.
  • Winardi, 1992. Manajemen Prilaku Organisasi. Bandung: PT Citra Aditya Bakti.



Nama : Renato Rashidi S
NIM  : 121402015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
© 2012. Design by Main-Blogger - Blogger Template and Blogging Stuff