Pages

  • Twitter
  • Facebook
  • Google+
  • RSS Feed

Sabtu, 21 Juni 2014

Fanatisme Idola

Tidak ada komentar:
 

Masa remaja adalah masa dimana manusia sedang mencari jati dirinya. Dalam pencarian jati diri ini, remaja umumnya memilih idolanya yang dikaguminya, baik itu penyanyi, pemain film ataupun public figure lainnya.

Tak jarang para remaja ini memuja habis-habisan idolanya layaknya Tuhan. Mereka rela melakukan apapun demi menyerupai idolanya seperti meniru cara berbicara, berpakaian, gaya rambut, hingga karakter idolanya secara keseluruhan. Mereka tak malu dikatakan "gila" oleh orang lain karena idolanya. Hal inilah yang disebut dengan fanatisme.


Fanatisme atau fanatik adalah suatu keyakinan atau suatu pandangan tentang sesuatu, yang positif atau yang negatif, pandangan yang tidak memiliki sandaran teori atau pijakan kenyataan, tetapi dianut secara mendalam sehingga susah diluruskan atau diubah. Menurut definisinya, fanatisme biasanya tidak rasional atau keyakinan seseorang yang terlalu kuat dan kurang menggunakan akal budi sehingga tidak menerima faham yang lain dan bertujuan untuk mengejar sesuatu. Adanya fanatisme dapat menimbulkan perilaku agresi dan sekaligus memperkuat keadaan individu yang mengalami deindividuasi untuk lebih tidak terkontrol perilakunya.

Fanatisme dipandang sebagai penyebab menguatnya perilaku kelompok yang tidak jarang dapat menimbulkan perilaku agresi. Individu yang fanatik akan cenderung kurang memperhatikan kesadaran sehingga seringkali perilakunya kurang terkontrol dan tidak rasional.
 
Segala sesuatu yang berlebihan sudah jelas tak baik. Fanatisme ini menyebabkan banyak remaja yang sesungguhnya telah kehilangan jati dirinya. Mereka tidak mampu menempatkan dirinya secara realistis dan tidak dapat memahami keadaan diri sebagaimana adanya.

Para remaja yang mengalami fanatisme ini bahkan tidak bisa memandang kesalahan idolanya. Apapun yang dilakukan idolanya selalu dianggap benar, meskipun itu salah. Kalaupun itu salah, biasanya mereka akan melakukan pembelaan terhadap idolanya agar idolanya tersebut terlihat tetap benar di mata orang lain

Remaja yang telah disihir fanatisme ini cenderung menjadi pribadi yang mudah disinggung apabila idolanya dijadikan lelucon dan mengganggap orang yang melakukannya adalah hater idolanya.



Rasa mudah tersinggung ini kerap kali menimbulkan perang antarfanbase, terutama di dunia maya. Padahal belum tentu idola mereka bermusuhan, bisa saja mereka malahan berteman baik. Yang ada, fans yang terlalu fanatik sering merusak nama baik idolanya sendiri.


Sesungguhnya saya sendiri sebagai remaja sempat merasakan apa yang disebut dengan fanatisme terhadap salah seorang penyanyi. Hampir semua video saat dia pernah tampil manggung pasti saya punya. Bahkan setiap kali dia datang ke kota Medan, saya pasti datang melihatnya, tak peduli meskipun cuaca panas atau hujan, jarak yang jauh, pasti akan saya tempuh. Memang ada kebanggaan sendiri saat saya sudah pernah berfoto bareng beberapa kali dan bahkan idola saya tersebut sampai mengenal nama saya. Namun, lama kelamaan saya akhirnya sadar dan tidak terlalu fanatik lagi.

Kadang kadang, suatu kefanatikan itu dapat terjadi di karenakan oleh kodrat seorang manusia, apalagi pada saat usia remaja. Yang membutuhkan seseorang sebagai sumber inspirasi, penghibur diri dan sebagai alat untuk bermimpi. Mengapa sebagai alat untuk bermimpi? Karena, pada umumnya seorang idola pasti di gunakan sebagai alat bermimpi, atau bahan khayalan.

Penyebab pasti kefanatikan itu hanya ada pada diri remaja itu masing masing. Jika ditanya apa penyebabnya, jawaban mereka bervariasi dan ada juga yang tidak dapat menjawabnya. Alasan mereka hanyalah perasaan kekaguman yang tinggi sudah mereka rasakan dengan hanya melihat wajah idolanya ataupun dengan mendengar suaranya saja. Bahkan, mereka bisa berteriak teriak hanya karena kita sebutkan tokoh idolanya. Sungguh ironis bukan? Tapi itulah sikap dan sifat remaja remaja masa kini. Jika seorang remaja yang tidak memiliki idola, remaja itu kadang mendapat olokan atau ejekan dari teman teman mereka yang mayoritas remaja fanatic dan labil. Di sebutnya tidak gaul lah, tidak up to date lah, dan sebutan lainnya.  

Kita boleh menjadikan idola kita sebagai inspirasinya. Tetapi ingatlah, bahwa idola kita itu pun adalah manusia biasa seperti kita. Mereka bukanlah Tuhan yang selalu benar dan sempurna. Jangan sampai idola kita membutakan mata kita dari kebenaran. Jangan sampai membuat kita mengarah ke pemahaman buta yang tidak bisa menerima pandangan yang berbeda dengan kita. Sekali lagi, sesuatu yang terlalu itu tidak baik. Mari kita ambil sisi positif dari idola kita, bagaimana dia bisa sukses, bagaimana dia bisa eksis di dunia publc figure, dan sebagainya.  Untuk sifatnya yang buruk, marilah kita buang jauh-jauh dari hidup kita.



Nama : Renato Rashidi Siahaan
NIM  : 121402015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
© 2012. Design by Main-Blogger - Blogger Template and Blogging Stuff