Pages

  • Twitter
  • Facebook
  • Google+
  • RSS Feed

Minggu, 22 Juni 2014

Review Hasil Presentasi : Perkembangan Lanjut Usia

Tidak ada komentar:
 

Para peneliti lansia mengelompokkan lansia dalam 3 kelompok  :
1) Young old (65-74 tahun)
2) Old old (75-84 tahun)
3) Oldest old (>85 tahun)


I. Perkembangan Fisik
A. Perubahan Fisik
Beberapa sistem tubuh menurun dengan pesat, diantaranya :
1. Sistem Persyarafan
Hubungan persyarafan menurun, lambat dalam merespons baik dari gerakan maupun jarak waktu.
2. Sistem Pendengaran
Gangguan pada pendengaran (presbiakusis), membran timpani mengalami atrofi (penyusutan), terjadi pengumpulan dan pengerasan serumen karena peningkatan keratin.
3. Sistem Penglihatan
Timbul sklerosis (penebalan) pada sfingter pupil dan hilangnya respons terhadap sinar, lensa lebih suram (keruh) sehingga dapat menyebabkan katarak, meningkatnya ambang, pengamatan sinar dan daya adaptasi terhadap kegelapan menjadi lebih lambat dan sulit untuk melihat dalam keadaan gelap, menurunnya lapang pandang, dan menurunnya daya untuk membedakan antara warna biru dengan hijau.
4. Sistem Pernapasan
Otot-otot pernapasan kehilangan kekuatan dan menjadi kaku, menarik napas lebih berat, kapasitas pernapasan menurun, dan kedalaman bernapas menurun.
5. Sistem Integumen
Kulit menjadi keriput, permukaan kulit kasar dan bersisik, kulit kepala dan rambut menipis serta berwarna kelabu, dan kuku jari menjadi keras dan rapuh.
6. dan lain-lain

- Setelah usia 30 tahun, pada dasarnya otak manusia berkurang beratnya.
- Beberapa lansia mengalami penurunan sensoris yang tajam.
- Fungis sensoris dan psikomotoris yang dapat mengalami penurunan :
   1) Penglihatan
   2) Pendengaran
   3) Kekuatan 

   4) Ketahanan
   5) Keseimbangan

   6) Waktu reaksi

B. Kesehatan Fisik dan Mental 
4 penyebab kematian pada kesehatan lansia secara umum :
   1) Penyakit jantung
   2) Kanker
   3) Stroke
   4) Penyakit pernapasan bawah yang kronis

Keterbatasan kemampuan dan aktivitas lansia dapat berupa : 
   1)  activities of daily living (ADLs) seperti mengenakan pakaian, mandi
         2) instrumental activities of daily living (IADLs) seperti berbelanja, pergi ke dokter seorang diri


II. Perkembangan Kognitif
A. Inteligensi / Kecerdasan
Sering menjadi pertanyaan, apakah kecerdasan lansia menurun atau tidak. Jawabannya ialah, tergantung pada kemampuan yang diukur. Bisa saja ketika pengukuran, lansia tidak memahami instruksi karena keterbatasan pendengaran dan penglihatan sehingga tes kecerdasan dengan batasan waktu sulit untuk dilakukan pada lansia.

B.  Memori / Ingatan 
Gagalnya mengingat sesuatu seringkali menjadi tanda penuaan. Seperti halnya fungsi kognitif lainnya, sebenarnya ingatan mengalami penurunan yang perlahan dan sangat beragam kondisinya. 
Ingatan dapat dibedakan menjadi 2 :
1) Ingatan Jangka Pendek (Short Time Memory)
Mengalami sedikit penurunan pada sensory memory sedangkan working memory mengalami penurunan yang besar.
2) Ingatan Jangka Panjang (Long Time Memory)
Episodic memory mengalami kemunduran, semantic memory mengalami penurunan yang kecil, dan procedural memory tidak dipengaruhi oleh bertambahnya usia.


III. Perkembangan Psikosial
A. Kepribadian 
Kepribadian merupakan merupakan prediktor yang kuat dari emosi dan kesejahteraan (well being) subyektif.

B. Model Coping
Coping pada lansia untuk memiliki kondisi kesehatan mental yang positif, yaitu : 
1. adaptive defenses
2. cognitive appraisal model
3. selective optimization with compensation

C. Model Lansia Sukses dan Optimal 
3  komponen utama lansia sukses : 
1. menghindari penyakit atau disease-related disability
2. menjaga fungsi kognitif dan fisik
3. keterlibatan aktif dalam sosial dan aktivitas produktif 


Gaya Hidup dan Kehidupan Sosial

·        -  Faktor orang melakukan pensiun adalah karena kesehatan dan pertimbangan finansial.
·        -  Pensiun bukanlah suatu peristiwa tunggal melainkan proses.
·        -  3 pola gaya hidup : family-focused lifestyle, balanced investment, dan serious leisure


Kehidupan Personal Lansia
Semakin tua, para lansia tidak banyak menghabiskan waktu dengan orang lain. Sebenarnya relasi sosial dengan orang lain pada lansia tetaplah penting. 

Beberapa keuntungan dari relasi sosial pada lansia  :
1) Penurunan fungsi kognitif yang rendah
2) Dukungan emosi untuk menjadi kepuasan hidup ketika menghadapi stress dan trauma
3) Meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan



Ragam Relasi pada Lansia 
- Perkawinan yang tetap langgeng hingga lansia dinilai memiliki kepuasan yang lebih besar.
- Lansia yang menjadi duda lebih banyak yang menikah kembali daripada lansia yang menjadi janda.
- Lansia lebih banyak menghabiskan waktu bersama sahabatnya daripada dengan keluarganya.
- Lansia bisa mendapatkan dukungan besar dari anaknya seperti ia dulu merawat anaknya. 
- Biasanya pada periode lansia  ini, cucu mereka sudah semakin besar dan akhirnya mereka jarang bertemu.



Kelompok 4
Anggota :
Qhalby Mulya (101402110)
Renato Rashidi Siahaan (121402015)
Chairina Ulfa (121402035)
Elita Sari Lubis (121402041)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
© 2012. Design by Main-Blogger - Blogger Template and Blogging Stuff