Para peneliti lansia mengelompokkan lansia dalam 3 kelompok :
1) Young old (65-74 tahun)
2) Old old (75-84 tahun)
3) Oldest old (>85 tahun)
I. Perkembangan Fisik
A. Perubahan Fisik
Beberapa sistem tubuh menurun dengan pesat,
diantaranya :
1. Sistem Persyarafan
Hubungan persyarafan menurun, lambat dalam merespons baik dari gerakan maupun jarak waktu.
2. Sistem Pendengaran
Hubungan persyarafan menurun, lambat dalam merespons baik dari gerakan maupun jarak waktu.
2. Sistem Pendengaran
Gangguan pada pendengaran (presbiakusis), membran timpani
mengalami atrofi (penyusutan), terjadi pengumpulan dan pengerasan serumen
karena peningkatan keratin.
3. Sistem Penglihatan
Timbul sklerosis (penebalan) pada sfingter pupil dan
hilangnya respons terhadap sinar, lensa lebih suram (keruh) sehingga dapat
menyebabkan katarak, meningkatnya ambang, pengamatan sinar dan daya adaptasi
terhadap kegelapan menjadi lebih lambat dan sulit untuk melihat dalam keadaan
gelap, menurunnya lapang pandang, dan menurunnya daya untuk membedakan antara
warna biru dengan hijau.
4. Sistem Pernapasan
Otot-otot pernapasan kehilangan kekuatan dan menjadi kaku,
menarik napas lebih berat, kapasitas pernapasan menurun, dan kedalaman bernapas
menurun.
5. Sistem Integumen
Kulit menjadi keriput, permukaan kulit kasar dan bersisik,
kulit kepala dan rambut menipis serta berwarna kelabu, dan kuku jari menjadi
keras dan rapuh.
6. dan lain-lain- Setelah usia 30 tahun, pada dasarnya otak manusia berkurang beratnya.
- Beberapa lansia mengalami penurunan sensoris yang tajam.
- Fungis sensoris dan psikomotoris yang dapat mengalami penurunan :
1) Penglihatan
2) Pendengaran
3) Kekuatan
4) Ketahanan
5) Keseimbangan
6) Waktu reaksi
B. Kesehatan Fisik dan Mental
4 penyebab kematian pada kesehatan lansia secara umum :
1) Penyakit jantung
2) Kanker
3) Stroke
4) Penyakit pernapasan bawah yang kronis
Keterbatasan kemampuan dan
aktivitas lansia dapat berupa :
1) activities
of daily living (ADLs) seperti mengenakan pakaian, mandi
2) instrumental
activities of daily living (IADLs) seperti berbelanja, pergi ke dokter
seorang diri
A. Inteligensi / Kecerdasan
Sering menjadi pertanyaan, apakah
kecerdasan lansia menurun atau tidak. Jawabannya ialah, tergantung pada
kemampuan yang diukur. Bisa saja ketika pengukuran, lansia tidak memahami
instruksi karena keterbatasan pendengaran dan penglihatan sehingga tes
kecerdasan dengan batasan waktu sulit untuk dilakukan pada lansia.
B. Memori / Ingatan
Gagalnya mengingat sesuatu seringkali menjadi
tanda penuaan. Seperti halnya fungsi kognitif lainnya, sebenarnya ingatan
mengalami penurunan yang perlahan dan sangat beragam kondisinya.
Ingatan dapat dibedakan menjadi 2
:
1) Ingatan Jangka Pendek (Short Time Memory)
Mengalami sedikit penurunan pada sensory memory sedangkan working memory mengalami penurunan yang besar.
2) Ingatan Jangka Panjang (Long Time Memory)
Episodic
memory mengalami kemunduran, semantic memory mengalami penurunan yang
kecil, dan procedural memory tidak dipengaruhi oleh bertambahnya usia.
III. Perkembangan Psikosial
A. Kepribadian
Kepribadian merupakan merupakan
prediktor yang kuat dari emosi dan kesejahteraan (well being) subyektif.
B. Model Coping
Coping pada lansia untuk memiliki kondisi kesehatan mental yang positif, yaitu :
1. adaptive defenses
2. cognitive appraisal model
3. selective optimization with compensation
C. Model Lansia Sukses dan Optimal
3
komponen utama lansia sukses :
1. menghindari penyakit atau disease-related disability
2. menjaga fungsi kognitif dan fisik
3. keterlibatan aktif dalam sosial dan aktivitas produktif
Gaya Hidup dan Kehidupan Sosial
· -
Faktor orang melakukan pensiun adalah karena
kesehatan dan pertimbangan finansial.
· -
Pensiun bukanlah suatu peristiwa tunggal
melainkan proses.
· -
3 pola gaya hidup : family-focused lifestyle,
balanced investment, dan serious leisure
Kehidupan Personal Lansia
Semakin tua, para lansia tidak
banyak menghabiskan waktu dengan orang lain. Sebenarnya relasi sosial dengan
orang lain pada lansia tetaplah penting.
Beberapa
keuntungan dari relasi sosial pada lansia :
1) Penurunan fungsi kognitif yang rendah
2) Dukungan emosi untuk menjadi kepuasan hidup ketika menghadapi stress dan trauma
3) Meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan
2) Dukungan emosi untuk menjadi kepuasan hidup ketika menghadapi stress dan trauma
3) Meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan
Ragam Relasi pada Lansia
- Perkawinan yang tetap langgeng hingga lansia dinilai memiliki kepuasan yang lebih besar.
- Lansia yang menjadi duda lebih banyak yang menikah kembali daripada lansia yang menjadi janda.
- Lansia lebih banyak menghabiskan waktu bersama sahabatnya daripada dengan keluarganya.
- Lansia bisa mendapatkan dukungan besar dari anaknya seperti ia dulu merawat anaknya.
- Biasanya pada periode lansia ini, cucu mereka sudah semakin besar dan akhirnya mereka jarang bertemu.
Kelompok 4
Anggota :
Qhalby Mulya (101402110)
Renato Rashidi Siahaan (121402015)
Chairina Ulfa (121402035)
Elita Sari Lubis (121402041)
- Lansia yang menjadi duda lebih banyak yang menikah kembali daripada lansia yang menjadi janda.
- Lansia lebih banyak menghabiskan waktu bersama sahabatnya daripada dengan keluarganya.
- Lansia bisa mendapatkan dukungan besar dari anaknya seperti ia dulu merawat anaknya.
- Biasanya pada periode lansia ini, cucu mereka sudah semakin besar dan akhirnya mereka jarang bertemu.
Kelompok 4
Anggota :
Qhalby Mulya (101402110)
Renato Rashidi Siahaan (121402015)
Chairina Ulfa (121402035)
Elita Sari Lubis (121402041)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar